Selain memperkuat latihan fisik dan strategi dalam bermain, tim Arema indonesia juga melatih mental para pemainnya. Salah satunya adalah pemain tidak boleh terlalu banyak perhatian terhadap wasit. Sudah menjaga rahasia umum jika wasit di Indonesia banyak tidak bagus, namun adanya peningkatan kualitas wasit musim ini harus layak diapresiasi. Tetapi pemain Arema kecuali kapten tidak boleh banyak protes terhadap dengan keputusan wasit karena akan mengganggu konsentrasi dalam permainan. "Pemain harus konsentrasi kepada permainannya, saya sering melihat konsentrasi itu hilang di saat pemain sudah tidak terima dengan keputusan wasit" ungkap Satria Bagja yang masih memimpin latihan tim Arema Indonesia.
Menurut Satria dirinya memberikan contoh ada salah satu yang krusial dari pemain menunggu keputusan wasit, misalnya ketika ada teman yang tergeletak dilapangan, kebanyakan para pemain sudah berteriak meminta wasit atau tim lawan menghentikan permainan. Padahal ini harus segera diubah. "Konsentrasi harus tetap kepada dimana bola dialirkan, jangan berteriak kepada wasit untuk segera menghentikan laga," urainya. Contoh lain
adalah pemain suka protes kepada keputusan
wasit. Padahal ini harus segera
diubah, pasalnya, pemain yang mulanya
berkonsentrasi penuh menjadi berubah
usai keputusan tersebut menguntungkan
tim lawan. "Intinya jangan
sampai konsentrasi berubah, itu
saja," kata Satria. (sumber : http://www.facebook.com/P.Arema.Indonesia?ref=stream
)
[ 0 komentar.... baca komen ato Tambahkan komen ]
Posting Komentar